Skripsi
EP KETENANGAN NAFS DALAM AL-QURAN (Studi Komparatif Tafsir Al-Miṣbaḥ Dan Tafsir Ibnu Katsir)
XML JSON
ABSTRAK
Hamzy Chaidar. 2023. KONSEP KETENANGAN JIWA MENURUT M.
QURAISH SHIHAB DAN IBNU KATSIR (Studi
komparatif tafsir Al-Mishbah dan tafsir Ibnu Katsir)..
Pembimbing: Ust. Agus Kharir.M.Pd
Kata Kunci: Ketenangan,Muṭma’innah,Nafs,Dhzikir.
Ketenangan jiwa merupakan hal yang semestinya sangat dicari oleh setiap
orang, setiap manusia pasti ingin merasakan ketenangan apalagi ketenangan jiwa
yang itu merupakan dasar utama agar orang tersebut tidak merasakan kegelisahan,
kecemasan, dan sebagainnya. Ketenangan jiwa dalam Al- Qur'an juga telah
banyak disebutkan ayat ayatnya. Dengan begitu peneliti ingin mengkaji lebih
dalam mengenai konsep ketenangan jiwa bila dikaji dari pandangan Tafsir AlMishbah dan Ibnu Katsir, yang mana beliau merupakan sosok seorang mufasir
kontemporer dan mufassir klasik. Focus penelitian dalam penelitian ini adalah :
Apa saja ayat-ayat tentang ketenangan jiwa dalam Al-Quran ? Bagaimana
ketenangan jiwa menurut tafsir Al-Misbah dan tafsir Ibnu Katsir? Apa yang
membedakan tafsir Al-Misbah dan tafsir Ibnu Katsir dalam menafsirkan ayatayat ketenangan jiwa?
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan library research
(penelitian kepustakaan), serta Penelitian ini menggunakan metode tafsir maudhu’i
yaitu mengumpulkan ayat-ayat al-Qur’an yang mempunyai tujuan yang satu dan
membahas topik tertentu dengan menonjolkan tema atau topik pembahasan. Tema
yang dipilih akan dikaji dari berbagai aspek untuk menemukan solusi dari
permasalahan tersebut.
Adapun hasil penelitian ini bahwasanya Dalam Al-Qur'an terdapat ayat
yang menjelaskan tentang ketenangan jiwa antara lain yaitu: Q.S. surat al-Fajr:
27, nafsu lawwamah (jiwa yang menyesal) surat al-Qiyamah: 2, nafsu ammarah
(jiwa yang menyuruh berbuat jahat) surat Yusuf: 53.13Dalam Al-Qur’an kata
Mutmainnahada 13 yaitu surat Al-Hajj (22) : 11, surat An-Nisa (4) : 103, surat
Yunus (10) : 7, surat Ali-Imran (3) : 126, surat Al-Maidah (5) : 113, surat AlAnfal (8) : 10, suratAr-Ra’d (13) : 28-28, surat Al-Baqarah (2) : 260, surat AnNahl (16) : 106, surat Al-Isra’ (17) : 95, surat An-Nahl (16) : 112, dansurat AlFajr (89) : 27.14 adapun tafsir Al-Misbah menafsirkan ayat tentang ketenangan
dengan gambaran manusia yang taat.dan nafsulmutmainnah adalah kata sambutan
dari Allah kepada seorang yang taat ketika ruhnya akan meninggalkan badannya
atau ketika ia bangkit dari dalam kuburnya dan menurut tafsir Ibnu Katsir
ketenangan jiwa adalah sebuah hadiah kepada manusia yang taat dan ridha
terhadap keputusan atau pemberian allah yang akan memiliki ketenangan jiwa
tersebut, maka seorang tersebut akan merasakan ketenangan di dunia maupun di
akhirat.sedangkan perbedaannya adalah tafsir Al-Misbah menjelaskan bahwa
ketenangan jiwa yaitu sambutan dari Allah bagi seorang yang taat ketika ruhnya
akan meninggalkan badannya atau ketika ia bangkit dari dalam kuburnya,Dan
didalam tafsir Ibnu Katsir di sebutkan bahwa ketenangan jiwa adalah sebuah
hadiah dari Allah yang akan di ucapkan malaikat ketika ruh akan meninggalkan
badannya menurutnya tidak semua manusia memiliki ketenangan jiwa akan tetapi
hanya jiwa yang ridha terhadap keputusan atau pemberian Allah yang akan
10
memiliki ketenangan jiwa tersebut maka seorang tersebut akan merasakan
ketenangan di dunia maupun di akhirat.
Detail Information
Item Type |
SKRIPSI
|
---|---|
Penulis |
Hamzy Chaidar - Personal Name
|
Student ID |
20190006020
|
Dosen Pembimbing |
Agus Kharir, M.Pd - - Dosen Pembimbing 1
|
Penguji |
Abdul Muiz, Lc., M.Th.I - - Ketua Penguji
|
Kode Prodi PDDIKTI | |
Edisi |
Published
|
Departement |
PRODI Ilmu Al-qur an dan Tafsir
|
Kontributor | |
Bahasa |
Indonesia
|
Penerbit | Perpustakaan UNIA Prenduan : Sumenep., 2024 |
Edisi |
Published
|
Subyek | |
No Panggil |
SKR.2024
|
Copyright |
UNIVERSITAS AL-AMIEN PRENDUAN
|
Doi |